Selasa, 01 Januari 2013

KATARAK

KENALI KATARAK
(dari nyontek dan comot sebelah)

Katarak atau Cataract, merupakan penyakit yang membuat lensa alami pada bola mata berubah menjadi keruh, selanjutnya sinar atau bayangan benda yang dilihat tidak dapat diteruskan ke saraf mata karena keruhnya lensa tersebut. Katarak sendiri umumnya menimpa sesorang yang telah memasuki usia senja, walau tidak tertutup kemungkinan menyerang anak-anak.
Katarak sendiri dapat dibeagi menjadi 4 jenis katarak, berdasarkan penyebabnya, sebagai berikut:
Katarak Kongenital, yaitu katarak yang menimpa bayi dan anak-anak, katarak ini terjadi karena adanya infeksi atau kelainan metabolisme selama masa pembentukan janin.
Katarak Senilis, yaitu katarak yang disebabkan oleh penuaan atau proses degeneratif dan umumnya menimpa orang yang berusia diatas 70 tahun.
Katarak Traumatik, yaitu katarak yang disebabkan oleh trauma atau kecelakan pada mata, seperti terkena pukulan pada mata.
Katarak Komplikata, yaitu katarak yang disebabkan infeksi komplikasi penyakit tertentu seperti diabetes mellitus atau hipertensi



PENCEGAHAN
Katarak sendiri merupakan penyakit yang hanya bisa diobati melalui jalan operasi, oleh karena itu pencegahan katarak adalah cara terbaik. Cara terbaik untuk mencegah katarak adalah dengan menjaga pola makan bergizi yang baik untuk proses metabolisme, seperti konsumsi buah dan sayuran serta menjaga agar tidak terjadi trauma atau kecelakaan pada mata.
Penyakit katarak paling banyak di jumpai di negara-negara tropis seperti di Indonesia
Katarak adalah sejenis kerusakan mata yang menyebabkan lensa mata berselaput dan rabun. Lensa mata menjadi keruh dan cahaya tidak dapat menembusinya, bervariasi sesuai tingkatannya dari sedikit sampai keburaman total dan menghalangi jalan cahaya. dalam perkembangan katarak yang terkait dengan usia penderita dapat menyebabkan penguatan lensa, menyebabkan penderita menderita miopi, menguning secara bertahap dan keburaman lensa dapat mengurangi persepsi akan warna biru. Katarak biasanya berlangsung perlahan-lahan menyebabkan kehilangan penglihatan dan berpotensi membutakan jika tidak diobati. Kondisi ini biasanya memengaruhi kedua mata, tapi hampir selalu satu mata dipengaruhi lebih awal dari yang lain.
Sebuah katarak senilis, yang terjadi pada usia lanjut, pertama kali akan terjadi keburaman dalam lensa, kemudian pembengkakan lensa dan penyusutan akhir dengan kehilangan transparasi seluruhnya. Selain itu, seiring waktu lapisan luar katarak akan mencair dan membentuk cairan putih susu, yang dapat menyebabkan peradangan berat jika pecah kapsul lensa dan terjadi kebocoran. bila tidak diobati, katarak dapat menyebabkan glaukoma.
Penderita katarak akan mengalami pengelihatan yang buram, ketajaman pengelihatan berkurang, sensitivitas kontras juga hilang, sehingga kontur, warna bayangan dan visi kurang jelas karena cahaya tersebar oleh katarak ke mata. Tes sensitivitas kontras harus dilakukan dan jika kekurangan sensitivitas kontras terlihat makan dianjurkan untuk konsultasi dengan spesialis mata.
Di dunia berkembang, khususnya di kelompok berisiko tinggi seperti penderita diabetes, disarankan untuk mencari konsultasi medis jika ‘halo’ yang terjadi disekitar lampu jalan di malam hari, terutama jika fenomena ini tampak hanya dengan satu mata.
Katarak berkembang karena berbagai sebab, seperti kontak dalam waktu lama dengan cahaya ultra violet, radiasi, efek sekunder dari penyakit seperti diabetes dan hipertensi, usia lanjut, atau trauma(dapat terjadi lebih awal), mereka biasanya akibat denaturasi dari lensa protein. faktor-faktor genetik sering menjadi penyebab katarak kongenital dan sejarah keluarga yang positif juga mungkin berperan dalam predisposisi seseorang untuk katarak pada usia lebih dini, fenomena “antisipasi” dalam katarak pra-senilis.
Katarak juga dapat diakibatkan oleh cedera pada mata atau trauma fisik. Sebuah studi menunjukan katarak berkembang di antara pilot-pilot pesawat komersial tiga kali lebih besar dari pada orang-orang dengan pekerjaan selain pilot. Hal ini diduga disebabkan oleh radiasi berlebihan yang berasal dari luar angkasa. Katarak juga biasanya sering terjadi pada orang yang terkena radiasi inframerah, seperti para tukang (meniup) kaca yang menderita “sindrom Pengelupasan”. Eksposur terhadap radiasi gelombang mikro juga dapat menyebabkan katarak. Kondisi atopik atau alergi yang juga dikenal untuk mempercepat perkembangan katarak, terutama pada anak-anak.
Katarak dapat terjadi hanya sebagian atau penuh seluruhnya, stasioner atau progresif, keras atau lembut.
Beberapa obat dapat menginduksi perkembangan katarak, seperti kortikosteron dan Seroquel.
Katarak (Cataract) adalah penyakit mata penyebab kebutaan nomor satu di Indonesia. Gejalanya lensa mata seperti berselaput, berawan, atau keruh sehingga sinar tidak bisa masuk dan penglihatan menjadi kabur.
Jika tidak ditangani dengan cepat, Katarak bisa menyebabkan kebutaan.
Untuk mengatasi penyakit Katarak biasanya dilakukan operasi Katarak. Di Indonesia, Perdami dan Yayasan Dharmais dengan unit mobil sering melakukan operasi katarak untuk rakyat. Jika anda punya cukup uang, anda juga bisa ke Rumah sakit seperti RS Mata Aini untuk operasi katarak.
Ada pun untuk mencegah Katarak (meski belum ada penelitian ilmiah untuk mengetahui efektivitasnya) bisa dilakukan beberapa hal seperti memakan makanan yang baik untuk mata (Mengandung Beta Carotene atau Anti Oksidan), menghindari paparan sinar matahari/radiasi dengan menggunakan kacamata dengan lensa yang bisa mengurangi sinar UV/radiasi yang masuk. Selain itu sering mengejapkan mata, apalagi jika ada air matanya bisa membantu membersihkan mata anda. Penggunaan obat tetes mata yang baik juga bisa dipakai untuk membersihkan mata. (semoga bermanfaat)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih komentarnya gan ...